tag:blogger.com,1999:blog-70983886169129423052024-03-12T21:50:49.020-07:00Berita Daerah Indragiri HilirBMPC BUDAYAhttp://www.blogger.com/profile/04909282606388376769noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-7098388616912942305.post-12201173438223289752011-01-25T14:10:00.001-08:002011-01-25T14:16:42.377-08:00Soal Bandara, PT KTK Respon Positif<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_KbihwLDi7qE/TT9LwDpD6NI/AAAAAAAABeI/HfduPUFOcY0/s1600/Bandara.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="120" src="http://1.bp.blogspot.com/_KbihwLDi7qE/TT9LwDpD6NI/AAAAAAAABeI/HfduPUFOcY0/s200/Bandara.jpg" width="200" /></a></div>Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir kembali mendapatkan angin segar untuk segera mengoperasikan Bandara Indragiri Tempuling. </div><div style="text-align: justify;">Pasalnya Dinas Perhubungan Inhil mendapat respon positif dari PT Komala Tri Karya (PT KTK) selaku penyedia pesawat terbang yang akan melayani penerbangan reguler di Bandara daerah itu.</div><a name='more'></a><br />
<div></div><div style="text-align: justify;">Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Inhil, Drs HM Thaher saat dikonfirmasi Riau Pos usai menghadiri rapat koordinasi operasional Bandara Indragiri Tempuling, yang dipimpin oleh Sekda Inhil, H Alimuddin RM di Kantor Bupati Inhil, Senin (24/1) menyebutkan, respon dari PT KTK kemungkinan besar segera terealisasi.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">‘’Alhamdulillah sudah ada satu perusahaan maskapai penyedia pesawat yang berminat menanam saham di Bandara Indragiri dengan menyediakan fasilitas pesawat untuk penerbangan reguler,’’ ujar HM Thaher optimis.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Menurutnya, rencana kerjasama Pemkab Inhil dengan PT KTK ini juga telah mendapat respon dan dukungan dari Dinas Perhubungan Provinsi Riau dan Dinas Perhubungan Inhil segera akan menindak lanjuti rencana ini dengan membahas lebih jauh bentuk kerjasama yang akan dijalin ke depan.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Selain itu Pemkab Inhil juga ingin membahas masalah harga tiket, jadwal penerbangan yang rencananya akan dilakukan dua kali dalam satu pekan dengan rute Batam-Tembilahan-Pekanbaru pulang-pergi (PP). ‘’Kerjasama ini masih akan kita bahas lebih jauh dengan perusahaan tersebut, termasuk harga jual tiket dan jadwal, yang terpenting ialah kita ingin tahu kapan mereka akan mulai kerjasama ini,’’ tutur Kadishub HM Thaher.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dijelaskannya, PT KTK bersedia menyediakan satu unit pesawat fokker 50 dengan kapasitas maksimal 46 tempat duduk, dan empat set untuk awak pesawat. Adanya respon positif ini dipastikan Kadishub setelah akhir pekan kemarin rencana kerjasama dengan PT Manunggal Air, Merpati dan Mandala nihil.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kadishub Inhil sendiri belum menentukan target soal jadwal pasti dimulainya penerbangan reguler di Bandara Indragiri Tempuling. Ia menyatakan kepastian itu baru akan diberi tahu setelah ada komitmen antara Pemkab dan penyedia pesawat, yang dibuktikan dengan penandatanganan MoU nantinya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Sementara itu dalam rapat koordinasi antar instansi yang membahas masalah operasional Bandara Indragiri ini terpantau adanya rencana pemberian subsidi dari Pemkab untuk operasional Bandara, namun hal itu masih akan dibahas lebih lanjut di internal Pemkab Inhil, terutama masalah ketentuan hukummya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Sekda Inhil, H Alimuddin RM yang saat itu memimpin rapat juga membahas masalah dukungan pemerintah daerah yang nantinya akan diwujudkan melalui pemanfaatan fasilitas transportasi udara tersebut oleh jajaran pegawai di lingkungan Pemkab Inhil.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Terutama bagi pejabat yang melakukan perjalanan dinas ke luar daerah. Jika biasanya perjalan dinas dilakukan via jalur darat dan sungai, kali ini ditambahkan dengan jalur udara.(fat)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Riau Pos</div>BMPC BUDAYAhttp://www.blogger.com/profile/04909282606388376769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7098388616912942305.post-43994647425479751612011-01-03T14:13:00.000-08:002011-01-03T14:13:19.928-08:00Pasien Diare Tempati Posisi Terbanyak di RSUD Tembilahan<div style="text-align: justify;">Pihak RSUD Puri Husada Tembilahan mencatat penderita diare (gastroenteritis) menempati jumlah terbanyak sebagai pasien rawat inap dari total 308.615 pasien rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit daerah itu sepanjang 2010. </div><div style="text-align: justify;">Untuk pasien rawat jalan, khusus penderita diare tercatat 307 pasien, disusul kehamilan dan persalinan 269 pasien serta dispepsia 154 kasus.</div><div> </div><div style="text-align: justify;"></div><a name='more'></a>Sedangkan pasien rawat jalan, di antaranya kasus perawatan kehamilan normal 405, konjungtivitas 386 kasus, dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) 358 kasus.<br />
<div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">‘’Sepanjang 2010, berdasrakan catatan kita untuk pasien rawat inap, jumlah tertinggi ditempati penderita diare, sedangkan pasien rawat jalan terjadi pergeseran dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), kepada perawatan kehamilan normal,’’ ujar Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, Rasul Alim MKes saat dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (2/1).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Menurut Rasul, jumlah total pasien yang dirawat di RSUD dibanding 2009 tidak jauh berbeda dengan 2010, yang ada hanya pergeseran seperti dari ISPA ke perawatan kehamilan. Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran warga untuk melakukan perawatan kehamilan, selain itu adalah karena kondisi cuaca yang pada 2010 untuk Indragiri Hilir sedikit agak baik dibanding 2009, yang mana kabut asap sering terjadi.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Melihat meningkatnya kesadaran warga untuk selalu memeriksakan diri ke RSUD, sehingga diperlukan peningkatan pelayanan kepada masyarakat, untuk 2011, kata Rasul, telah membuat perencanaan utama menambah dokter spesialis, karena sampai sejauh ini Inhil masih kekurangan 8-9 orang dokter spesialis.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">‘’Kesadaran warga kita telah jauh meningkat untuk memeriksakan kesehatannya secara berkala, jadi untuk memberikan layanan yang lebih baik, RSUD telah membuat program utama yakni menambah dokter spesialis, karena kondisi saat ini jumlah dokter spesialis sangat jauh kurang, belum lagi seringnya dokter yang ada ke luar daerah, sehingga banyak menimbulkan keluhan pada masyarakat yang ingin berobat,’’ papar Rasul.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ketika ditanyakan apa saja langkah yang ditempuh RSUD dalam merealisasikan perencanaan tersebut, Rasul menjelaskan bahwa pihaknya telah mulai melakukan kerja sama dengan beberapa Rumah Sakit Pendidikan besar seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta serta beberapa Rumah Sakit lain yang memungkinkan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sedangkan untuk memberikan penegasan kepada dokter spesialis yang saat ini sudah bertugas di Inhil, telah dilakukan beberapa sanksi jika terlalu sering meninggalkan lokasi seperti dengan mengurangi insensif operasionalnya, namun dinilai masih belum efektif,’’ kata Rasul sambil mengatakan bahwa metode yang paling ampuh untuk diterapkan hanya dengan menyekolahkan putra daerah walaupun harus bersabar 3-5 tahun.(fat)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber: Riau Pos </div>BMPC BUDAYAhttp://www.blogger.com/profile/04909282606388376769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7098388616912942305.post-36853402114257445042011-01-02T15:27:00.000-08:002011-01-02T15:27:52.331-08:00Jembatan Rumbai Inhil Bebas Pungutan<div style="text-align: justify;">Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Indragiri Hilir, Edy Gunawan menyatakan, terhitung 1 Januari 2011, Jembatan Rumbai bebas pungutan retribusi yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Inhil. </div><div style="text-align: justify;">Hal ini ikut mengurangi PAD Inhil untuk 2011 dari sektor perhubungan.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Penghentian pungutan retribusi Jembatan Rumbai ini sendiri sebagai konsekwensi dari diberlakukannya </div><br />
<a name='more'></a><br />
Undang-undang Nomor 28/2009 tentang Pajak Daerah dan restribusi 2011. ‘’Retribusi Jembatan Rumbai memberikan tambahan PAD cukup besar bagi Inhil, namun pungutan itu sudah tidak sesuai dengan Undang-undang Nomor 28/2009,’’ kata Edy Gunawan, Jumat (31/12).<div> </div><div style="text-align: justify;">Supaya pengurangan PAD dari sektor retribusi ini tidak berlangsung lama, saat ini DPRD Inhil tengah mencarikan solusi untuk pengganti hilangnya PAD tersebut.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Salah satunya dengan menggodok sejumlah Perda yang sudah tidak sesuai dengan Undang-undang tersebut, untuk dilakukan penyesesuain. Dengan Undang-undang nomor 28/2009.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Retribusi Jembatan Rumbai ini hanya satu dari sekitar 15 Perda yang perlu disesuikan dengan Undang-undang baru, karena tidak bisa lagi memberikan kontribusi bagi daerah. Seperti Perda pajak hotel, restoran, reklame, terminal, hingga Perda pajak walet.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Inhil, Drs HM Thaher, bahwa dihentikannya penarikan restribusi tersebut, merupakan keputusan pemerintah dengan memberlakukan Undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi yang baru.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">‘’Mulai 1 Januari 2011 ini, penarikan biaya masuk bagi setiap kendaraan roda dua ataupun roda empat yang melintas di Jembatan Rumbai tidak bisa lagi kita pungut,’’ kata Thaher.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pihaknya menyebutkanm meski Dishub tidak lagi melakukan pungutan retribusi, tapi pengawasan jembatan tetap dilakukan dengan menempatkan petugas jaga. Terutama untuk mengantisipasi kelebihan tonase kendaraan yang masuk ke Tembilahan. Hal itu lanjutnya akan dilakukan bekerja sama dengan Satlantas Polres Inhil.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kadishub juga memaparkan data 2010, di mana Dinas Perhubungan memiliki target PAD sekbesar Rp1,8 miliar. Salah satu sumber terebesarnya adalah retribusi Jembatan Rumbai Jaya, yang pada 2010 ditargetkan memberikan masukan PAD sebesar Rp920.000.000. bahkan hingga tri wulan tiga per 30 September 2010, retribusi Jembatan Rumbai Jaya sudah mampu menyumbang PAD sebesar Rp657.684.000 dari target.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Padahal sektor ini setiap tahunnya menjadi PAD utama sektor perhubungan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Bahkan 2009 lalu, PAD Jembatan Rumbai Jaya sebesar Rp880.000.000 berhasil direalisasikan over target dengan realisasi sebesar Rp884.300.000. Hal itulah yang memicu kenaikan target PAD 2010 dari Retribusi Jembatan Rumbai Jaya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Namun dengan pemberlakukan UU pajak dan retribusi yang baru, target PAD Dishub Inhil malah menurun drastis dan kurang dari Rp900 juta saja, atau turun sekitar 50 persen.(rnl)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber : Riau Pos </div>BMPC BUDAYAhttp://www.blogger.com/profile/04909282606388376769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7098388616912942305.post-36330028593103446612010-12-30T15:55:00.000-08:002011-01-02T11:18:25.079-08:00Bocah 11 Tahun Dimakan Buaya<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Masyarakat Desa Teluk Sungka Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) geger. Pasalnya pada Selasa (28/12) sekitar pukul 09.00 WIB, Candra bocah umur 11 tahun dimakan buaya saat berenang di sungai hingga akhirnya meninggal dunia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Berkaitan dengan kejadian ini Kapolres Indragiri Hilir AKBP TJ Djati Utomo SIK melalui Kapolsek GAS AKP Asmar kepada RPG, Rabu (29/12) menjelaskan, untuk kronologinya berdasarkan keterangan saksi Bayu dan Sinta (teman sebaya korban), dirinya sedang mandi di tepi sungai. Kemudian sekitar 15 menit datang korban turut mencebur mandi di sungai.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a name='more'></a></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Setelah mandi sekitar 30 menit lamanya lalu Bayu dan Sinta berhenti mandi kemudian naik ke atas sungai, tetapi untuk korban tidak mau berhenti dengan tetap melanjutkan asyik mandi di sungai meskipun sendirian.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Selanjutnya ketika dua teman korban baru melangkah kakinya sekitar 3 meter dari TKP, tiba-tiba terdengar suara berontak korban untuk meminta pertolongan karena kakinya disambar oleh buaya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">‘’Ketika saya mendengar suara Candra minta tolong, lalu saya berbalik melihat kearah sungai dan saya melihat adanya buaya panjangnya sekitar 3 meter sedang menyambar kaki Candra, tetapi saya juga tidak berani untuk menolong korban, makanya saya langsung pulang untuk memberikan kabar ini kepada orang tua saya,’’ cerita kedua saksi yang melihat kejadian itu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Setelah tersiar adanya korban dimakan buaya, beberapa jam kemudian keluarga korban dan dibantu dengan masyarakat yang ada di sekitar TKP langsung mendatangi TKP, untuk melakukan pencarian terhadap korban serta melaporkan kejadian tersebut di Polsek GAS.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sekitar pukul 14.30 WIB, akhirnya usaha warga juga dibantu dengan enam anggota Polsek GAS di bawah komando Kapolsek AKP Asmar membuahkan hasil. Korban Candra berhasil ditemukan namun sudah dalam keadaan tidak bernyawa.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">‘’Berkat adanya kerja sama yang baik antara warga dan pihak Polsek, korban Candra berhasil ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa akibat gigitan buaya. Melihat dari kondisi korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan yang disengaja, tetapi murni kecelakaan yakni korban meninggal akibat disambar buaya,’’ jelasnya.(mx/rpg)</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sumber : Riau Pos </span></div>BMPC BUDAYAhttp://www.blogger.com/profile/04909282606388376769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7098388616912942305.post-30528893399730665122010-12-27T15:59:00.000-08:002011-01-02T11:18:39.923-08:00Premium Kosong, Pertamax Belum Tersedia<div style="text-align: justify;">Kondisi kelangkaan Bahan Bakar Minya (BBM) yang akhir-akhir ini terjadi di sejumlah SPBU di Provinsi Riau, juga berimbas ke Kabupaten Indragiri Hilir. Di daerah ini, sejak Sabtu (25/12) sore, masyarakat belum bisa memperoleh BBM jenis premium di SPBU.</div><div style="text-align: justify;">Kondisi ini diperparah karena pengendara juga tidak bisa mendapatkan BBM jenis pertamax sebagai pengganti premium dikarenakan di SPBU Henny Febrina, No.14.292.643 Parit 4 Tembilahan Hulu, memang belum menyediakan stasiun khusus pengisian BBM jenis pertamax. Karena sejak didirikan SPBU ini hanya menyediakan dua jenis BBM yakni premium dan solar saja.</div><br />
<a name='more'></a>Pantauan Riau Pos di SPBU Henny Febrina, Ahad (26/12), aktivitas di tempat itu sepi dari pengendara, baik roda dua maupun roda empat. Adapun satu dua kendaraan yang masuk ke kawasan SPBU terpaksa langsung ke luar lagi karena persediaan BBM jenis premium yang dicari sedang kosong.<br />
<div style="text-align: justify;">Fauzi, salah seorang karyawan SPBU Henny Febrina saat ditemui Riau Pos menyebutkan, BBM jenis premium memang sudah kosong sejak Sabtu. Sehingga dua stasiun pengisian khusus untuk premium tidak beroperasi. Kecuali satu stasiun untuk pengisian BBM jenis solar hingga Ahad siang stok masih ada.</div><div style="text-align: justify;">‘’Sejak Sabtu semalam kosong, kami juga tidak tahu kenapa,’’ ujar Fauzi yang saat itu tengah bersantai di salah satu stasiun pengisian BBM solar karena sepinya pengendara yang masuk ke kawasan SPBU tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Saat ditanya tentang jatah yang biasa diterima SPBU Henny Febrina setiap harinya, Fauzi mengaku tidak mengetahuinya. Sedang pengawas SPBU yang biasa mengetahui jumlah tersebut saat itu sedang libur. Hanya saja ia menyebutkan untuk SPBU tersebut, BBM jenis premium baru akan masuk Senin (27/12), karena masih dalam pengiriman.</div><div style="text-align: justify;">‘’Besok baru ada lagi premiumnya, sekarang yang ada cuma colar saja,’’ tukas Fauzi sembari mengatakan, berdasarkan informasi yang Ia terima, kondisi kelangkaan BBM jenis premium juga terjadi di SPBU Rumbai, yang berharak 30 menit perjalanan dari Kota Tembilahan. Tidak adanya stok premium ini diakuinya membuat pengendara kecewa, sebab di dalam kawasan Kota Tembilahan hanya ada 1 unit SPBU.</div><div style="text-align: justify;">Kekosongan BBM premium di SPBU membuat pengendara terpaksa membeli BBM pinggir jalan yang dijual pengecer dengan harga yang masih standar. Salah seorang penjual BBM kios di Jalan Telaga Biru, Amat, mengatakan meski BBM sulit didapat di SPBU, namun pihaknya masih menjual dengan harga seperti biasa, Rp5.000/liter. ‘’Harga masih biasa, lima ribu per liter,’’ ujar Amat.(fat)</div><div style="text-align: justify;">Sumber : Riau Pos </div>BMPC BUDAYAhttp://www.blogger.com/profile/04909282606388376769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7098388616912942305.post-75204875080264587122010-12-19T13:45:00.001-08:002011-01-02T11:18:48.574-08:00Kodim Canangkan Penanaman 100.000 Trembesi di Empat KecamatanJajaran Makodim 0314 Kabupaten Indragiri Hilir mencanangkan menanam 100.000 pohon trembesi di empat kecamatan di Inhil.<br />
<div></div><div style="text-align: justify;">Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Makodim terhadap lingkungan hidup.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dandim 0314 Letkol Inf RTS Manoppo saat dikonfirmasi Riau Pos, Jumat (17/12) mengatakan, pencanangan itu mulai dilakukan Ahad (19/12) besok, dengan lokasi di antaranya Kecamatan Tempuling, Kecamatan Tembilahan Hulu dan Tembilahan Hilir serta pusat kegiatan akan dilakukan di Kecamatan Kempas.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><a name='more'></a>‘’Ini kelanjutan kegiatan Makodim Inhil yang sudah mulai menanam pohon trembesi di setiap Koramil yang ada di bawah komando Kodim 0314, dengan jumlah yang baru ditanam 15.000 batang bibit pohon Trembesi,’’ ujar Dandim Letkol RTS Manoppo.<br />
<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Untuk memenuhi target menanam 100.000 batang pohon trembesi, kegiatan ini akan terus berjalan sampai akhir Februari 2011 dengan menanam sebanyak 85.000 batang pohon lagi. Pihaknya berharap apa yang dilakukan jajaran Makodim ini dapat memotivasi masyarakat untuk tidak berhenti menanam pohon dan memeliharanya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dandim menyebutkan, penanaman 100.000 batang pohon ini juga sebagai upaya Makodim mendukung program Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, di mana 6 Desember lalu Bupati Inhil, Dr H Indra Muchlis Adnan telah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon atau dikenal juga dengan ‘’One Billion Indonesian Tress’’.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">‘’Kegiatan ini tidak boleh sebatas seremonial, tapi bagaimana kita memelihara apa yang sudah kita tanam sampai kita semua dapat memetik hasilnya, terutama bagi anak cucu kita nanti,’’ tukas Dandim.(fat)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber : Riau Pos </div>BMPC BUDAYAhttp://www.blogger.com/profile/04909282606388376769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7098388616912942305.post-4371037733660211592010-12-17T16:50:00.000-08:002011-01-02T11:18:57.573-08:00Camat Tanah Merah Pantau Realisasi Desa Mandiri<div style="text-align: justify;">Dalam beberapa hari terakhir, Camat Tanah Merah HM Normansyah melakukan kunjungan ke sejumlah desa, salah satunya Desa Sungai Laut untuk memantau realisasi program Desa Mandiri dan PNPM MP di wilayahnya.</div><div></div><div style="text-align: justify;"></div><a name='more'></a>Selain itu, kunjungan tersebut juga dimanfaatkan oleh mantan Camat Gaung Anak Serka (GAS) ini untuk bersilaturahmi dengan segenap lapisan masyarakat di Tanah Merah. ‘’Dengan turun langsung ke desa-desa, Upika ingin bersilaturahmi dengan masyarakat dan melihat langsung realisasi berbagai pembangunan desa melalui Desa Mandiri dan PNPM MP,’’ ujar HM Normansyah kepada Riau Pos, Kamis (16/12).<br />
<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pihaknya sangat berharap kegiatan tersebut mampu menjalin kesinambungan baik hubungan silaturahim maupun pelaksanaan pembangunan di daerah pedesaan. Sehingga seluruh program yang sudah diberikan oleh Pemkab Inhil dapat terlaksana dengan baik. Karena sangat mustahil sebaik apapun program bisa terealisasi bisa tercapai, jika tanpa ada kerja sama yang baik antara semua pihak yang terlibat.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dari hasil kunjungan yang telah dilakukan di Desa Sungai Laut, Camat Tanah Merah HM Normansyah juga didampingi oleh Kapolsek Tanah Merah AKP Suprapto serta pejabat Upika lainnya, merasa puas dengan hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh masyarakat Desa Sungai Laut, yakni program PNPM dan Desa Mandiri.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">‘’Pelaksanaan program Desa Mandiri dan program PNPM khususnya di Desa Sungai laut, ternyata hasilnya sudah terealisasi dengan baik, sesuai dengan tujuan Pemkab Inhil bahwa sarananya langsung bisa dinikmati oleh warga sesuai dengan yang diharapkan,’’ jelas Camat yang masih akan berkunjung ke desa-desa lain di wilayahnya.(fat)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber : Riau Pos </div>BMPC BUDAYAhttp://www.blogger.com/profile/04909282606388376769noreply@blogger.com0